Postingan

Selamat Bulan Juli

Gambar
Aku, duduk bersandar di tembok ini Memahami setiap isi pikiran yang menghampiri Belum semuanya aku pahami Untuk sekarang, hanya bisa ku syukuri. Awal mula, aku belajar mengenal dunia Sejak itu pula, aku belajar memahami arti hidup Belum banyak perjuangan yang ku hadapi Belum banyak pelajaran yang ku temui. Waktu demi waktu, terlampau sudah Diam meratapi Duduk merenungi Kelam di tangisi Namun, aku akan terus melangkah Tak perduli terpeleset jatuh Tergores luka Sedikitpun, takkan sudi menyerah Layaknya arus, hidup harus kita ikuti Didampingi waktu yang terus berganti Tanpa mau di ajak berkompromi Semuanya harus kita hadapi. Sekalipun melangkah di atas bebatuan Tergores kerikil tak bertuan Di paksa bertahan Oleh keinginan dan keadaan. Sekalipun berkelahi dengan ego Luka tak berdarah Menangis tak berderai Yakinlah, semua ada akhirnya Sempit terhimpit Tak bergerak, sesak Kaku bisu Diam, tak berjalan Bohong Tak ada masalah tanpa celah. Mulai, melangkah, berubah, menjadi. Memperkenalkan. Aku ...

Menjelang Juli

Gambar
  Menjelang Juli. Tahun demi tahun berganti Tapi diri ini, Masih belum mengerti beberapa arti Kita di paksa berjalan terus, tanpa henti Hidup itu Berpasangan Ada kebahagiaan, begitu pula kesedihan. Kesan pertama, di balut dengan indah Tentang orang orang hebat di sekeliling kita Keluarga Jangan takut melakukan sesuatu yang baru, Kata Ibu Teruslah maju, tanpa takut akan masalah. Kata Ayah. Melaju.. Hari ini, ku tatap cermin lawas itu Berkaca, melihat diri sendiri Perlahan hati berbisik Tentang apa yang ku punya Tentang apa yang ku angan. Harapan semakin tinggi Imaji yang belum tentu pasti Terukir di pelipis mata, Sirna sekejap, namun akan kembali melanda. Harapku tentang sesuatu yang baik Tanpa kusadari, diri ini belum sepenuhnya baik. Jakarta, 4 Juni 2021 . .

kamu terlalu cepat, aku tak sempat

Gambar
" Kamu terlalu cepat, Aku tak sempat" Melangkah jauh bersama kenangan Tertutup awan cakrawala, Pupus harapan. Aku tak sempat,  Di bawah sinar mentari, aku amati Langkah kecilmu yang terlalu cepat Hilang, kemana jejak yang melenyapkanmu pergi Mentari kala itu tak pelit, Memberi hangatnya untukku nikmati Naasnya, hati ku masih saja gaduh Meng-angankanmu yang sudah jauh Tatanan ketegaran masih saja rapuh Tertahan oleh diriku ini yang masih lambat Sedang kau, sudah cepat menjauh Jingga menyala, melihatku seperti terjatuh. Perlahan, jingga itu hilang  Langit yang tadinya cerah, terbalut warna jingga mentari Mengundang awan gelap, Seolah ingin merayakan perasaanku kala itu Seperti kembang api, Kau cepat, melesat, lalu hilang Secepat itu kau melangkah? Sedangkan aku, Seperti enggan berpamitan dengan rasa ini. Tanpa menoleh, Aku rasa, kau tak dapat aku kejar Aku lambat dan memang sudah tak sempat Kau sudah terlalu cepat menjauh. "Kita selamany...

Cerita singkat, Aku terlambat

Gambar
            "Cerita singkat, Aku terlambat" Bersama embun dan keberanian, Terlintas senyummu di cakrawala. Sentuh dada sejenak, Debar menjelma rasa Aku yakin, kita ada di antara rindu. Waktu perlahan berlari Aku yakin masih ada sedikit asa Dari tumpukkan puing yang tersisa Masih ada rasa yang berharga Menginginkan kembali kesejukan Berteduh di bawah kasih itu Yang kerap memberiku kedamaian Untuk hati ku yang tandus kekeringan Merenung sejenak hatiku Sadar diri, aku manusia biasa Berlumur kesalahan dan dosa Sudah pantaskah aku untuk mu ? Akhirnya, diam jadi opsi pilihan Daripada memaksa mengungkapkan Khawatir tersakiti, Lebih lebih jika aku yang menyakiti. Dan, menunggu. Bukan, bukan kau yang menunggu Aku yang di paksa oleh hatiku sendiri Mengurungkan niat itu. Pada akhirnya, seperti terkekang Tersiksa oleh perasaan sendiri Padahal, aku sendiri yang hampa Dan Tuhan yang lebih paham 34 hari berlalu, dan hati masih sama ...